Skip to main content

Posts

Showing posts with the label my campus

Cara Menyusun ATP dalam Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka adalah inisiatif pemerintah Indonesia untuk memberikan lebih banyak kebebasan kepada sekolah dalam merancang kurikulum mereka sendiri. Oleh karena itu, Anda memiliki lebih banyak fleksibilitas dalam menyusun ATP (Alokasi Waktu Pembelajaran) dalam Kurikulum Merdeka. Berikut adalah langkah-langkah umum untuk menyusun ATP dalam konteks ini: Identifikasi Kompetensi Dasar: Pertama, identifikasi kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa pada tingkat pendidikan yang Anda tangani. Kompetensi dasar ini biasanya dijelaskan dalam standar kompetensi mata pelajaran yang ditentukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Indonesia. Prioritaskan Kompetensi: Setelah mengidentifikasi kompetensi dasar, prioritas yang akan diberikan kepada masing-masing kompetensi harus ditentukan. Anda perlu mempertimbangkan pentingnya setiap kompetensi dan bagaimana kompetensi tersebut akan berkontribusi

Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Merdeka

"Kurikulum Merdeka" mungkin bukanlah istilah atau konsep yang secara resmi diakui dalam sistem pendidikan di Indonesia. Oleh karena itu, saya tidak memiliki informasi yang akurat atau spesifik tentang kelebihan dan kekurangan dari apa yang disebut "Kurikulum Merdeka." Namun, dalam konteks umum kurikulum dan pembaharuan pendidikan, berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan yang mungkin muncul dalam implementasi setiap kurikulum: Kelebihan Kurikulum Merdeka (Jika Ada): Fleksibilitas: Jika "Kurikulum Merdeka" memiliki pendekatan yang lebih fleksibel terhadap pembelajaran, maka guru dan sekolah dapat memiliki lebih banyak kebebasan dalam merancang pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa mereka. Pemahaman Mendalam: Kurikulum yang diberikan kebebasan kepada guru untuk mengembangkan materi pembelajaran mungkin mengarah pada pemahaman konsep yang lebih mendalam oleh siswa karena materi dapat disesuaikan

literasi Numerasi

Literasi numerasi adalah kemampuan individu untuk memahami, menggunakan, dan menginterpretasikan informasi yang berkaitan dengan angka dan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Ini mencakup keterampilan dan pemahaman tentang konsep matematika dasar, termasuk pengukuran, perbandingan, perhitungan, dan analisis data. Literasi numerasi sangat penting dalam kehidupan modern karena kita sering dihadapkan pada situasi yang memerlukan pemahaman dan penggunaan angka, seperti mengelola keuangan pribadi, memahami statistik, atau mengevaluasi informasi ilmiah. Berikut adalah beberapa komponen penting dari literasi numerasi: Pemahaman Konsep Matematika Dasar : Ini mencakup pemahaman tentang bilangan, operasi matematika (penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian), fraksi, desimal, persentase, perbandingan, dan proporsi. Pengukuran : Kemampuan untuk mengukur panjang, berat, volume, waktu, dan area dengan benar. Ini juga mencakup konversi antara unit u

hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyusun bahan ajar kurikululum merdeka

Menyusun bahan ajar dalam konteks Kurikulum Merdeka adalah tugas yang penting dan harus mempertimbangkan beberapa hal penting agar bahan ajar tersebut efektif dan sesuai dengan prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka. Berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyusun bahan ajar Kurikulum Merdeka: Pemahaman Konsep Kurikulum Merdeka: Sebelum menyusun bahan ajar, penting untuk memiliki pemahaman yang kuat tentang konsep dan prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka, termasuk pemberian kebebasan kepada siswa, pembelajaran berbasis minat, dan pengembangan keterampilan berpikir kritis. Identifikasi Minat dan Bakat Siswa: Pertama-tama, perlu mengidentifikasi minat dan bakat siswa. Ini dapat dilakukan melalui observasi, wawancara, atau kuesioner. Ini membantu dalam merancang bahan ajar yang sesuai dengan minat individu. Penyesuaian Pembelajaran: Bahan ajar harus disesuaikan dengan minat dan kebutuhan siswa. Ini berarti bahwa be

Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) bab 1

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) - Bab 1: Pengenalan Kurikulum Merdeka Mata Pelajaran: Pendidikan Merdeka Kelas: X (Sesuaikan dengan tingkat sekolah) Waktu: 2 Jam Pelajaran Tujuan Pembelajaran: Siswa memahami konsep dasar dari Kurikulum Merdeka. Siswa dapat mengidentifikasi manfaat dari pendekatan Kurikulum Merdeka dalam pembelajaran. Bahan dan Sumber Belajar: Presentasi visual tentang Kurikulum Merdeka. Materi bacaan singkat tentang prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka. Kertas dan alat tulis. Laptop/proyektor (jika diperlukan untuk presentasi). Langkah-langkah Pembelajaran: Pendahuluan (10 menit): Guru memulai pelajaran dengan pertanyaan terbuka kepada siswa: "Apa yang Anda ketahui tentang Kurikulum Merdeka?". Guru mendengarkan tanggapan singkat siswa. Eksplorasi Konsep (30 menit): 2.       Guru menjelaskan konsep dasar dari Kurikulum Merdeka menggunakan presentasi visual. Poin-poin utama yang harus disa

prinsip-prinsip untuk menyusun bahan ajar kurikulum merdeka

Bahan ajar dalam Kurikulum Merdeka harus disusun dengan memperhatikan prinsip-prinsip pendekatan ini, yang mencakup fleksibilitas, adaptasi, dan penekanan pada minat serta kebutuhan siswa. Berikut adalah contoh bahan ajar yang dapat digunakan dalam Kurikulum Merdeka: Modul Pembelajaran Mandiri: Modul-modul ini dapat disusun berdasarkan topik atau area minat siswa. Misalnya, jika seorang siswa tertarik pada ilmu alam, maka modul tentang ekologi, botani, atau zoologi dapat disiapkan. Modul-modul ini harus berisi materi pembelajaran, panduan belajar, pertanyaan refleksi, dan sumber daya tambahan. Proyek Pembelajaran: Siswa dapat memilih proyek-proyek pembelajaran yang sesuai dengan minat mereka. Contoh proyek-proyek ini bisa berupa penelitian, pembuatan karya seni, pembuatan aplikasi, atau pelayanan masyarakat. Guru dapat memberikan panduan dan bimbingan saat diperlukan. Kumpulan Sumber Daya: Guru dapat menyusun ko

Pengertian Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka adalah sebuah pendekatan pendidikan yang bertujuan untuk memberikan kebebasan, fleksibilitas, dan otonomi yang lebih besar kepada sekolah, guru, dan siswa dalam merancang dan mengelola proses pembelajaran. Pendekatan ini memiliki beberapa karakteristik kunci, termasuk: Pusat pada Siswa: Kurikulum Merdeka menempatkan siswa sebagai subjek utama dalam proses pembelajaran. Ini berarti bahwa siswa memiliki lebih banyak kebebasan dalam memilih materi pembelajaran, metode pembelajaran, dan gaya belajar yang sesuai dengan minat, bakat, dan kebutuhan mereka sendiri. Fleksibilitas: Pendekatan ini mengizinkan sekolah dan guru untuk menyesuaikan kurikulum sesuai dengan lingkungan lokal, budaya, dan kebutuhan siswa. Ini bertujuan untuk membuat pembelajaran lebih relevan dan bermakna bagi siswa. Otonomi Sekolah: Kurikulum Merdeka memberikan lebih banyak otonomi kepada sekolah dalam menentukan bagaimana mereka akan mengatur dan

Perbedaan Kurikulum 2013 danKurikulum Merdeka

Perbandingan umum antara Kurikulum 2013 dan "Kurikulum Merdeka" berdasarkan pengetahuan saya hingga September 2021. Namun, perlu diingat bahwa "Kurikulum Merdeka" mungkin telah mengalami perkembangan atau perubahan setelah tanggal tersebut, sehingga sumber resmi dan pedoman yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) atau otoritas pendidikan setempat harus dijadikan referensi utama. Kurikulum 2013: Pendekatan Berbasis Kompetensi: Kurikulum 2013 didasarkan pada pendekatan berbasis kompetensi, yang berfokus pada pengembangan keterampilan dan kemampuan siswa, selain pengetahuan. Mata Pelajaran Terstruktur: Kurikulum 2013 mengatur mata pelajaran yang jelas dan berstruktur, termasuk pembagian mata pelajaran wajib dan pilihan sesuai dengan jenjang pendidikan. Pembelajaran Tematik: Dalam beberapa mata pelajaran, terdapat pembelajaran tematik yang mengintegrasikan beberapa aspek pen

Istilah-Istilah Dalam Kurikulum Merdeka yang Wajib Guru Ketahui

Dalam konteks pengembangan dan implementasi kurikulum, terdapat beberapa istilah yang umumnya wajib diketahui oleh guru dan praktisi pendidikan. Berikut beberapa istilah yang mungkin relevan dalam pengembangan dan implementasi kurikulum: Kurikulum: Ini adalah rencana keseluruhan untuk pembelajaran di suatu institusi pendidikan. Ini mencakup tujuan pembelajaran, konten, metode pengajaran, dan evaluasi. Standar Kompetensi: Standar yang menggambarkan kompetensi atau pengetahuan yang harus dimiliki siswa dalam mata pelajaran tertentu di akhir pembelajaran. Kompetensi Dasar: Rincian lebih lanjut tentang apa yang harus dicapai oleh siswa dalam suatu mata pelajaran. Ini lebih spesifik daripada standar kompetensi. Tujuan Pembelajaran: Pernyataan tentang apa yang diharapkan siswa pelajari atau capai selama pembelajaran. Indikator Pencapaian Kompetensi: Deskripsi kriteria atau tanda-tanda yang mengindikasikan bahwa siswa telah

Implementasi Kurikulum Merdeka

"Kurikulum Merdeka" telah diperkenalkan atau diadopsi setelah tanggal pemotongan pengetahuan saya, Anda perlu merujuk pada pedoman resmi dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) atau otoritas pendidikan setempat untuk memahami cara mengimplementasikannya dengan benar. Dalam umumnya, implementasi kurikulum melibatkan beberapa langkah seperti: Pemahaman Kurikulum: Guru dan staf sekolah harus memahami sepenuhnya isi kurikulum, tujuan, dan pendekatannya. Penyesuaian Materi Pembelajaran: Guru perlu menyesuaikan materi pembelajaran, metode pengajaran, dan sumber daya dengan kurikulum yang baru. Pengembangan Rencana Pembelajaran: Guru perlu mengembangkan rencana pembelajaran yang rinci berdasarkan kurikulum, termasuk rencana pelaksanaan pembelajaran harian (RPP). Pelatihan Guru: Guru mungkin perlu mengikuti pelatihan dan pengembangan profesional tambahan untuk memahami dan meng

Silabus Matematika Kelas 3 SD/MI

Silabus Matematika Kelas 3 SD/MI Materi Pembelajaran: Bilangan Bulat Tujuan Pembelajaran: Siswa dapat memahami konsep bilangan bulat. Siswa dapat melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan dengan bilangan bulat. Siswa dapat menerapkan bilangan bulat dalam situasi nyata. Alokasi Waktu: 4 minggu (20 jam pelajaran) Minggu 1: Pengenalan Bilangan Bulat Hari 1: Konsep bilangan bulat, bilangan positif, dan bilangan negatif. Hari 2: Skala bilangan bulat, menemukan bilangan bulat pada garis bilangan. Hari 3-5: Latihan operasi penjumlahan dan pengurangan dengan bilangan bulat. Minggu 2: Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Lanjutan Hari 1-2: Latihan penjumlahan dan pengurangan dengan bilangan bulat. Hari 3: Menyelesaikan masalah dengan bilangan bulat. Hari 4-5: Evaluasi minggu pertama. Minggu 3: Penggunaan Bilangan Bulat dalam Kehidupan Sehari-hari Hari 1: Menerapkan bilangan bulat dalam situasi kehidupan seha

Contoh RPP Kurikulum Merdeka SD/MI

RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) untuk tingkat SD/MI yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan Anda. Perlu diingat bahwa RPP akan berbeda-beda tergantung pada mata pelajaran dan tingkat kelasnya: RPP Matematika Kelas 4 SD/MI Materi Pembelajaran: Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Tujuan Pembelajaran: Siswa dapat melakukan penjumlahan dengan benar. Siswa dapat melakukan pengurangan dengan benar. Siswa dapat menerapkan penjumlahan dan pengurangan dalam situasi nyata. Alokasi Waktu: 2 jam pelajaran (2 x 40 menit) Langkah Pembelajaran: Pendahuluan (10 menit): Guru memulai pelajaran dengan berbicara tentang pentingnya operasi penjumlahan dan pengurangan dalam kehidupan sehari-hari. Guru bertanya kepada siswa jika mereka tahu kapan dan bagaimana menggunakan penjumlahan dan pengurangan. Pengajaran (25 menit): Guru menjelaskan konsep penjumlahan dan pengurangan dengan menggunakan contoh-contoh sederhana di papan tulis. Guru me

Model pembelajaran di sekolah dasar atau madrasah ibtidaiyah (MI)

Model pembelajaran di sekolah dasar atau madrasah ibtidaiyah (MI) dapat beragam dan harus disesuaikan dengan kebutuhan siswa serta tujuan pembelajaran. Berikut adalah beberapa model pembelajaran yang umum digunakan di tingkat SD/MI: Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning - PBL): Siswa diberi proyek atau tugas berbasis masalah yang mereka teliti dan selesaikan. Ini mendorong pemecahan masalah, kolaborasi, dan penerapan konsep dalam konteks nyata. Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-Based Learning - PBL): Siswa dihadapkan pada masalah atau situasi yang memerlukan pemecahan. Mereka kemudian mempelajari materi untuk mencari solusi atas masalah tersebut. Pembelajaran Kooperatif: Siswa bekerja secara kelompok untuk menyelesaikan tugas atau proyek. Ini mendorong kolaborasi, komunikasi, dan pembagian tanggung jawab. Pembelajaran Dalam Permainan (Game-Based Learning): Menggunakan permainan atau aktivitas bermain untuk m