Skip to main content

literasi Numerasi

Literasi numerasi adalah kemampuan individu untuk memahami, menggunakan, dan menginterpretasikan informasi yang berkaitan dengan angka dan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Ini mencakup keterampilan dan pemahaman tentang konsep matematika dasar, termasuk pengukuran, perbandingan, perhitungan, dan analisis data. Literasi numerasi sangat penting dalam kehidupan modern karena kita sering dihadapkan pada situasi yang memerlukan pemahaman dan penggunaan angka, seperti mengelola keuangan pribadi, memahami statistik, atau mengevaluasi informasi ilmiah.

Berikut adalah beberapa komponen penting dari literasi numerasi:

  1. Pemahaman Konsep Matematika Dasar: Ini mencakup pemahaman tentang bilangan, operasi matematika (penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian), fraksi, desimal, persentase, perbandingan, dan proporsi.
  2. Pengukuran: Kemampuan untuk mengukur panjang, berat, volume, waktu, dan area dengan benar. Ini juga mencakup konversi antara unit ukuran.
  3. Pemahaman Statistik: Kemampuan untuk membaca, menginterpretasikan, dan menggunakan data statistik. Ini termasuk pemahaman tentang grafik, tabel, dan konsep dasar statistik seperti rata-rata, median, dan modus.
  4. Pemecahan Masalah Matematika: Kemampuan untuk merumuskan dan memecahkan masalah matematika dalam konteks kehidupan sehari-hari, bisnis, atau ilmiah.
  5. Penggunaan Teknologi: Kemampuan untuk menggunakan teknologi, seperti kalkulator atau perangkat lunak komputer, dalam pemecahan masalah matematika.
  6. Pemahaman Keuangan Pribadi: Kemampuan untuk mengelola uang, membuat anggaran, dan memahami konsep keuangan pribadi, seperti bunga, pinjaman, dan investasi.
  7. Pemahaman Ilmiah: Literasi numerasi juga penting dalam pemahaman ilmiah, terutama dalam mengevaluasi klaim ilmiah dan data yang digunakan dalam penelitian.

Literasi numerasi adalah keterampilan yang sangat berharga dalam kehidupan sehari-hari dan untuk keberhasilan dalam banyak bidang pekerjaan. Pendidikan matematika yang kuat dan pendekatan yang mendukung pemahaman konsep matematika yang mendalam membantu individu menjadi lebih literat dalam numerasi.

 

Comments

Popular posts from this blog

Makalah KPK dan FPB

MENENTUKAN KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL (KPK) DAN FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR (FPB)  DENGAN METODE EBIK A. PENDAHULUAN Pendidikan hendaknya mampu membentuk cara berpikir dan berprilaku anak yang positif. Tatanan berpikir yang ingin di bentuk adalah kemampuan berpikir logis, kritis, dan sistematis, sehingga dari kemampuan berpikir ini akan mengarahkan setiap orang khususnya siswa untuk berprilaku positif, terarah dan efektif. Matematika sebagai salah satu ilmu pengetahuan merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kemampuan berpikir setiap orang, oleh karena itu kesadaran untuk mampu mengetahui dan memahami matematika bagi siswa sangat diharapkan sudah bertumbuh sejak usia dini. Membentuk pemahaman yang utuh pada anak dalam pelajaran matematika diperlukan kecintaan terlebih dahulu terhadap matematika, oleh karena itu seorang pendidik hendaknya mampu menciptakan “Fun Learning” di dalam kelas. Fun learning pada matematika dapat tercipta apabila seorang guru mampu mengaj...

Matematika Menurut NCTM

National Council of Teachers of Mathematics (NCTM) menyatakan bahwa pembelajaran matematika di sekolah dari jenjang pendidikan dasar hingga kelas XII  memerlukan standar pembelajaran yang berfungsi untuk menghasilkan siswa yang memiliki kemampuan berpikir, kemampuan penalaran matematis dan memiliki pengetahuan serta ketrampilan dasar yang bermanfaat. Menurut NCTM 2000, disebutkan bahwa terdapat lima kemampuan  dasar  matematika  yang  merupakan  standar  proses yakni pemecahan masalah (problem solving), penalaran dan bukti (reasoning and proof), komunikasi (communication), koneksi (connections) dan representasi (representation). Dengan mengacu pada lima standar kemampuan NCTM, maka dalam tujuan pembelajaran   matematika   menurut   Badan   Standar   Nasional.

RPP Bahasa Indonesia Kelas 3 SD/MI - Kurikulum Merdeka ganjil

RPP I Bahasa Indonesia - Kelas 3 SD/MI Kurikulum: Merdeka Satuan Pendidikan: SD/MI Mata Pelajaran: Bahasa Indonesia Kelas/Semester: 3 / Genap Alokasi Waktu: 2 x 35 menit Topik/Modul Ajar: Membaca dan Menanggapi Cerita Anak Tujuan Pembelajaran Siswa dapat membaca cerita anak dengan lancar. Siswa dapat mengidentifikasi tokoh, latar, dan alur dalam cerita. Siswa dapat mengungkapkan pendapat tentang isi cerita secara lisan dan tertulis. Kegiatan Pembelajaran Pendahuluan (10 menit) Guru menyapa siswa dan membuka pembelajaran dengan salam dan doa. Apersepsi: Guru menanyakan buku cerita atau dongeng yang pernah dibaca siswa. Menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini. Kegiatan Inti (50 menit) Eksplorasi: Guru membacakan satu cerita anak pendek (misalnya: “Kancil dan Buaya”) dengan intonasi yang tepat. Elaborasi: Siswa diminta membaca kembali secara bergiliran. Diskusi bersama: siapa tokoh utama, di mana latar cerita...