Perbandingan umum antara Kurikulum 2013 dan "Kurikulum Merdeka" berdasarkan pengetahuan saya hingga September 2021. Namun, perlu diingat bahwa "Kurikulum Merdeka" mungkin telah mengalami perkembangan atau perubahan setelah tanggal tersebut, sehingga sumber resmi dan pedoman yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) atau otoritas pendidikan setempat harus dijadikan referensi utama.
Kurikulum 2013:
- Pendekatan Berbasis Kompetensi: Kurikulum
2013 didasarkan pada pendekatan berbasis kompetensi, yang berfokus pada
pengembangan keterampilan dan kemampuan siswa, selain pengetahuan.
- Mata Pelajaran Terstruktur: Kurikulum 2013 mengatur
mata pelajaran yang jelas dan berstruktur, termasuk pembagian mata
pelajaran wajib dan pilihan sesuai dengan jenjang pendidikan.
- Pembelajaran Tematik: Dalam beberapa mata pelajaran, terdapat
pembelajaran tematik yang mengintegrasikan beberapa aspek pengetahuan.
- Penggunaan Buku Teks Resmi: Kurikulum 2013 menggunakan
buku teks resmi yang telah disetujui oleh pemerintah untuk memandu
pembelajaran di sekolah.
- Penilaian Terstruktur: Sistem penilaian terstruktur dengan
ujian nasional sebagai evaluasi akhir.
- Kurikulum Pusat: Kurikulum 2013 dikembangkan secara
sentral oleh pemerintah pusat dan diterapkan di seluruh Indonesia.
Kurikulum Merdeka:
- Pendekatan Tematik: Kurikulum Merdeka memiliki pendekatan
tematik di mana pembelajaran disusun berdasarkan tema tertentu yang
berhubungan dengan kehidupan sehari-hari dan budaya lokal.
- Pembelajaran Fleksibel: Kurikulum Merdeka
memberikan lebih banyak kebebasan kepada guru dan sekolah dalam merancang
dan mengadaptasi pembelajaran sesuai dengan kondisi dan kebutuhan lokal.
- Penekanan pada Penguatan Karakter: Kurikulum
Merdeka menekankan pengembangan karakter, nilai-nilai, dan etika dalam
proses pendidikan.
- Penggunaan Sumber Daya Lokal: Guru
diharapkan menggunakan sumber daya lokal dan pengalaman lokal dalam
pembelajaran.
- Penilaian Holistik: Penilaian di Kurikulum Merdeka
cenderung lebih holistik, dengan penilaian berbasis portofolio dan proyek
yang mencakup berbagai aspek kemampuan siswa.
- Kurikulum Berbasis Sekolah: Kurikulum Merdeka
memberikan lebih banyak fleksibilitas kepada sekolah untuk mengadaptasi
dan mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan mereka sendiri.
Perbedaan ini mencerminkan pendekatan yang
berbeda dalam pengembangan kurikulum dan prioritas dalam pendidikan. Kurikulum
Merdeka menekankan pembelajaran yang lebih kontekstual dan disesuaikan dengan
lingkungan siswa, sambil memberikan lebih banyak kewenangan kepada sekolah dan
guru dalam merancang pembelajaran. Namun, perlu diingat bahwa perubahan dalam
kurikulum dapat memiliki dampak pada pelaksanaan pendidikan di lapangan, dan
guru serta staf pendidikan perlu mendapatkan pelatihan dan dukungan yang
diperlukan untuk mengimplementasikan kurikulum dengan efektif.
Comments
Post a Comment