Skip to main content

Cara Menyusun ATP dalam Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka adalah inisiatif pemerintah Indonesia untuk memberikan lebih banyak kebebasan kepada sekolah dalam merancang kurikulum mereka sendiri. Oleh karena itu, Anda memiliki lebih banyak fleksibilitas dalam menyusun ATP (Alokasi Waktu Pembelajaran) dalam Kurikulum Merdeka. Berikut adalah langkah-langkah umum untuk menyusun ATP dalam konteks ini:

  1. Identifikasi Kompetensi Dasar:
    • Pertama, identifikasi kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa pada tingkat pendidikan yang Anda tangani. Kompetensi dasar ini biasanya dijelaskan dalam standar kompetensi mata pelajaran yang ditentukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Indonesia.
  2. Prioritaskan Kompetensi:
    • Setelah mengidentifikasi kompetensi dasar, prioritas yang akan diberikan kepada masing-masing kompetensi harus ditentukan. Anda perlu mempertimbangkan pentingnya setiap kompetensi dan bagaimana kompetensi tersebut akan berkontribusi pada perkembangan siswa.
  3. Tentukan Waktu Pembelajaran:
    • Selanjutnya, alokasikan waktu untuk setiap kompetensi. Anda perlu memutuskan berapa banyak waktu yang akan diberikan untuk setiap kompetensi agar dapat dicapai dengan baik. Pastikan waktu yang dialokasikan mencakup semua kompetensi dasar yang diperlukan.
  4. Rencanakan Pembelajaran:
    • Buat rencana pembelajaran yang detail untuk setiap kompetensi. Ini mencakup pemilihan metode pembelajaran, sumber daya yang diperlukan, strategi penilaian, dan tujuan pembelajaran yang jelas. Anda juga perlu mempertimbangkan berbagai pendekatan pembelajaran, seperti pembelajaran aktif, kolaboratif, dan proyek.
  5. Fleksibilitas dan Penyesuaian:
    • Ingatlah bahwa Kurikulum Merdeka memberikan fleksibilitas yang lebih besar. Oleh karena itu, Anda harus siap untuk menyesuaikan rencana ATP Anda jika diperlukan. Berikan ruang bagi penyesuaian berdasarkan kemajuan siswa dan perubahan dalam situasi pembelajaran.
  6. Evaluasi dan Perbaikan:
    • Selalu lakukan evaluasi terhadap ATP yang telah Anda susun. Tinjau bagaimana pembelajaran berlangsung dan apakah kompetensi dasar tercapai dengan baik. Jika ada kekurangan, lakukan perbaikan dan penyesuaian agar ATP menjadi lebih efektif.
  7. Konsultasi dengan Tim dan Ahli:
    • Terakhir, penting untuk bekerja sama dengan tim guru dan ahli pendidikan dalam menyusun ATP. Diskusikan rencana Anda dengan mereka, dan ambil masukan serta saran yang diberikan.

Ingatlah bahwa setiap sekolah mungkin memiliki kebijakan dan pedoman khusus terkait dengan implementasi Kurikulum Merdeka, jadi pastikan Anda juga memahami pedoman sekolah Anda dalam menyusun ATP.

Top of Form

 

Comments

Popular posts from this blog

Makalah KPK dan FPB

MENENTUKAN KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL (KPK) DAN FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR (FPB)  DENGAN METODE EBIK A. PENDAHULUAN Pendidikan hendaknya mampu membentuk cara berpikir dan berprilaku anak yang positif. Tatanan berpikir yang ingin di bentuk adalah kemampuan berpikir logis, kritis, dan sistematis, sehingga dari kemampuan berpikir ini akan mengarahkan setiap orang khususnya siswa untuk berprilaku positif, terarah dan efektif. Matematika sebagai salah satu ilmu pengetahuan merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kemampuan berpikir setiap orang, oleh karena itu kesadaran untuk mampu mengetahui dan memahami matematika bagi siswa sangat diharapkan sudah bertumbuh sejak usia dini. Membentuk pemahaman yang utuh pada anak dalam pelajaran matematika diperlukan kecintaan terlebih dahulu terhadap matematika, oleh karena itu seorang pendidik hendaknya mampu menciptakan “Fun Learning” di dalam kelas. Fun learning pada matematika dapat tercipta apabila seorang guru mampu mengaj...

Matematika Menurut NCTM

National Council of Teachers of Mathematics (NCTM) menyatakan bahwa pembelajaran matematika di sekolah dari jenjang pendidikan dasar hingga kelas XII  memerlukan standar pembelajaran yang berfungsi untuk menghasilkan siswa yang memiliki kemampuan berpikir, kemampuan penalaran matematis dan memiliki pengetahuan serta ketrampilan dasar yang bermanfaat. Menurut NCTM 2000, disebutkan bahwa terdapat lima kemampuan  dasar  matematika  yang  merupakan  standar  proses yakni pemecahan masalah (problem solving), penalaran dan bukti (reasoning and proof), komunikasi (communication), koneksi (connections) dan representasi (representation). Dengan mengacu pada lima standar kemampuan NCTM, maka dalam tujuan pembelajaran   matematika   menurut   Badan   Standar   Nasional.

RPP Bahasa Indonesia Kelas 3 SD/MI - Kurikulum Merdeka ganjil

RPP I Bahasa Indonesia - Kelas 3 SD/MI Kurikulum: Merdeka Satuan Pendidikan: SD/MI Mata Pelajaran: Bahasa Indonesia Kelas/Semester: 3 / Genap Alokasi Waktu: 2 x 35 menit Topik/Modul Ajar: Membaca dan Menanggapi Cerita Anak Tujuan Pembelajaran Siswa dapat membaca cerita anak dengan lancar. Siswa dapat mengidentifikasi tokoh, latar, dan alur dalam cerita. Siswa dapat mengungkapkan pendapat tentang isi cerita secara lisan dan tertulis. Kegiatan Pembelajaran Pendahuluan (10 menit) Guru menyapa siswa dan membuka pembelajaran dengan salam dan doa. Apersepsi: Guru menanyakan buku cerita atau dongeng yang pernah dibaca siswa. Menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini. Kegiatan Inti (50 menit) Eksplorasi: Guru membacakan satu cerita anak pendek (misalnya: “Kancil dan Buaya”) dengan intonasi yang tepat. Elaborasi: Siswa diminta membaca kembali secara bergiliran. Diskusi bersama: siapa tokoh utama, di mana latar cerita...