Skip to main content

prinsip-prinsip untuk menyusun bahan ajar kurikulum merdeka

Bahan ajar dalam Kurikulum Merdeka harus disusun dengan memperhatikan prinsip-prinsip pendekatan ini, yang mencakup fleksibilitas, adaptasi, dan penekanan pada minat serta kebutuhan siswa. Berikut adalah contoh bahan ajar yang dapat digunakan dalam Kurikulum Merdeka:

  1. Modul Pembelajaran Mandiri:
    • Modul-modul ini dapat disusun berdasarkan topik atau area minat siswa. Misalnya, jika seorang siswa tertarik pada ilmu alam, maka modul tentang ekologi, botani, atau zoologi dapat disiapkan. Modul-modul ini harus berisi materi pembelajaran, panduan belajar, pertanyaan refleksi, dan sumber daya tambahan.
  2. Proyek Pembelajaran:
    • Siswa dapat memilih proyek-proyek pembelajaran yang sesuai dengan minat mereka. Contoh proyek-proyek ini bisa berupa penelitian, pembuatan karya seni, pembuatan aplikasi, atau pelayanan masyarakat. Guru dapat memberikan panduan dan bimbingan saat diperlukan.
  3. Kumpulan Sumber Daya:
    • Guru dapat menyusun koleksi sumber daya yang beragam seperti buku, artikel, video, dan materi online yang relevan dengan minat dan bakat siswa. Siswa dapat diberi akses ke kumpulan sumber daya ini untuk mendukung pembelajaran mereka.
  4. Jurnal Refleksi:
    • Siswa dapat diminta untuk menjaga jurnal refleksi tentang pengalaman belajar mereka. Ini dapat membantu mereka merenungkan apa yang telah mereka pelajari, tantangan yang mereka hadapi, dan bagaimana mereka dapat terus berkembang.
  5. Diskusi Kelompok:
    • Siswa dapat diorganisir dalam kelompok diskusi berdasarkan minat dan bakat mereka. Mereka dapat memilih topik-topik yang menarik untuk dibahas, dan guru dapat memfasilitasi diskusi ini untuk memastikan pembelajaran yang efektif.
  6. Pembelajaran Praktis:
    • Pembelajaran praktis sangat dianjurkan dalam Kurikulum Merdeka. Misalnya, jika seorang siswa tertarik pada dunia kuliner, mereka dapat mengikuti kelas memasak atau bekerja di dapur sekolah untuk mengembangkan keterampilan mereka.
  7. Mentoring dan Konseling:
    • Guru atau profesional di bidang tertentu dapat berfungsi sebagai mentor bagi siswa yang memiliki minat tertentu. Ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk mendapatkan panduan langsung dari ahli dalam bidang mereka.
  8. Kegiatan Luar Kelas:
    • Kunjungan ke tempat-tempat yang relevan dengan minat siswa, seperti museum, perusahaan, atau komunitas lokal, dapat menjadi bagian penting dari bahan ajar Kurikulum Merdeka.
  9. Penggunaan Teknologi:
    • Teknologi dapat digunakan untuk mendukung pembelajaran yang disesuaikan dengan siswa. Aplikasi, platform online, dan alat digital lainnya dapat digunakan untuk menyajikan informasi dan tugas.

 

Penting untuk diingat bahwa bahan ajar dalam Kurikulum Merdeka harus bersifat adaptif dan dapat disesuaikan dengan perkembangan minat, bakat, dan kebutuhan individu siswa. Guru harus berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa mengelola pembelajaran mereka, memberikan panduan, dan menilai kemajuan mereka secara komprehensif.

 

Comments

Popular posts from this blog

Makalah KPK dan FPB

MENENTUKAN KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL (KPK) DAN FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR (FPB)  DENGAN METODE EBIK A. PENDAHULUAN Pendidikan hendaknya mampu membentuk cara berpikir dan berprilaku anak yang positif. Tatanan berpikir yang ingin di bentuk adalah kemampuan berpikir logis, kritis, dan sistematis, sehingga dari kemampuan berpikir ini akan mengarahkan setiap orang khususnya siswa untuk berprilaku positif, terarah dan efektif. Matematika sebagai salah satu ilmu pengetahuan merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kemampuan berpikir setiap orang, oleh karena itu kesadaran untuk mampu mengetahui dan memahami matematika bagi siswa sangat diharapkan sudah bertumbuh sejak usia dini. Membentuk pemahaman yang utuh pada anak dalam pelajaran matematika diperlukan kecintaan terlebih dahulu terhadap matematika, oleh karena itu seorang pendidik hendaknya mampu menciptakan “Fun Learning” di dalam kelas. Fun learning pada matematika dapat tercipta apabila seorang guru mampu mengajarka

RPP persamaan linear dua variabel (SPLDV) SMP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)                                           Nama Sekolah              : SMP IT Daruzzahidin                         Mata Pelajaran            : Matematika                         Kelas                           : VIII (Delapan)                         Semester                       : 1 (Satu) A.       Standar Kompetensi 1.          Memahami sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV) dan menggunakannya dalam pemecahan masalah. B.        Kompetensi Dasar 1.1        Menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabe l (SPLDV) . C.       Indikator 1.          Menentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabe l ( SPLDV ) dengan metode grafik . 2.          Menentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabe l ( SPLDV ) dengan metode substitusi . 3.          Menentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabe l ( SPLDV ) dengan metode eliminasi.

Matematika Menurut NCTM

National Council of Teachers of Mathematics (NCTM) menyatakan bahwa pembelajaran matematika di sekolah dari jenjang pendidikan dasar hingga kelas XII  memerlukan standar pembelajaran yang berfungsi untuk menghasilkan siswa yang memiliki kemampuan berpikir, kemampuan penalaran matematis dan memiliki pengetahuan serta ketrampilan dasar yang bermanfaat. Menurut NCTM 2000, disebutkan bahwa terdapat lima kemampuan  dasar  matematika  yang  merupakan  standar  proses yakni pemecahan masalah (problem solving), penalaran dan bukti (reasoning and proof), komunikasi (communication), koneksi (connections) dan representasi (representation). Dengan mengacu pada lima standar kemampuan NCTM, maka dalam tujuan pembelajaran   matematika   menurut   Badan   Standar   Nasional.