Kurikulum Merdeka adalah sebuah
pendekatan pendidikan yang bertujuan untuk memberikan kebebasan, fleksibilitas,
dan otonomi yang lebih besar kepada sekolah, guru, dan siswa dalam merancang
dan mengelola proses pembelajaran. Pendekatan ini memiliki beberapa
karakteristik kunci, termasuk:
- Pusat pada Siswa:
Kurikulum Merdeka menempatkan siswa sebagai subjek utama dalam proses
pembelajaran. Ini berarti bahwa siswa memiliki lebih banyak kebebasan
dalam memilih materi pembelajaran, metode pembelajaran, dan gaya belajar
yang sesuai dengan minat, bakat, dan kebutuhan mereka sendiri.
- Fleksibilitas:
Pendekatan ini mengizinkan sekolah dan guru untuk menyesuaikan kurikulum
sesuai dengan lingkungan lokal, budaya, dan kebutuhan siswa. Ini bertujuan
untuk membuat pembelajaran lebih relevan dan bermakna bagi siswa.
- Otonomi Sekolah: Kurikulum
Merdeka memberikan lebih banyak otonomi kepada sekolah dalam menentukan
bagaimana mereka akan mengatur dan menyusun kurikulum mereka sendiri. Hal
ini mencakup pemilihan materi pembelajaran, metode pengajaran, dan
penilaian.
- Pembelajaran Aktif dan Kolaboratif:
Pendekatan ini mendorong pembelajaran aktif di mana siswa lebih banyak
terlibat dalam eksplorasi, penemuan, dan pemecahan masalah. Kolaborasi
antara siswa juga sangat dianjurkan.
- Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis dan
Kreatif: Kurikulum Merdeka fokus pada pengembangan
kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan problem solving. Hal ini bertujuan
untuk membekali siswa dengan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi
tantangan dalam dunia nyata.
- Pembelajaran Seumur Hidup:
Pendekatan ini menggalakkan sikap pembelajaran seumur hidup, di mana siswa
tidak hanya belajar selama di sekolah, tetapi juga terus belajar dan
mengembangkan diri sepanjang hidup mereka.
Tujuan dari Kurikulum Merdeka
adalah menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih dinamis, relevan, dan
responsif terhadap kebutuhan individu dan masyarakat. Hal ini juga bertujuan
untuk menghasilkan lulusan yang lebih mandiri, kreatif, dan siap menghadapi
perubahan dalam masyarakat dan dunia kerja.
Comments
Post a Comment