PENINGKATAN KOMPETENSI PENGUSAAN MATERI BAHASA INDONESIA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM OLEH SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Era globalisasi sekarang ini kemajuan
di bidang teknologi dituntut seiring dengan kemajuan masyarakat di bidang ilmu
pendidikan. Karena itu pembaharuan menyeluruh pada setiap komponen sistem
pendidikan perlu dilakukan.
Profesionalisme
seorang guru dalam upaya meningkatkan kualitas pengetahuannya merupakan salah
satu bagian dari pembaharuan di bidang pendidikan. Upaya tersebut dapat
diupayakan melalui penyetaraan guru D 2 dan S1 PGSD pada univesitas Terbuka
khususnya dan Universitas lain pada umumnya. Dengan program ini guru akan mampu mengembangakan diri secara
profesional dalam mengelola kelas dan peserta didiknya.
Guru
yang profesional dalam melakukan pembelajaran akan dapat menguasai setiap
materi yang disampaikan sehingga dengan mudah dapat dikuasai oleh peserta
didik, sebaliknya guru yang tidak memiliki kualitas tidak akan mampu membawa
peserta didik kepada hasil yang optimal. Sebagaimana yang terjadi di SDN Pengadangan
Kecamatan Pringgasela pada siswa kelas V pada semester 1 tahun pembelajaran 2010/2011.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan
di SDN Pengadangan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan
Alam Tahun Pelajaran 2008/2010 diketahui bahwa masih rendah. Dari hasil
wawancara dengan siswa diketahui bahwa mereka memang mengalami kesulitan dalam
mata pelajaran tersebut. Padahal dari 33 angket yang disebarkan kepada
siswa pada tanggal 12 Oktober 2010 menunjukkan adanya ketertarikan pada mata
pelajaran tersebut. Tetapi setelah ditelusuri lebih jauh mereka merasa
kesulitan untuk menulisnya/memformulasikannya secara runtut dalam bentuk teks
berita.
Kenyataan
tersebut bila terus berlanjut akan membawa dampak kurang baik bagi proses
pembelajaran, guru, siswa, sekolah, maupun kemajuan pendidikan pada umumnya.
Proses pembelajaran yang kurang maksimal dapat menyebabkan situasi pembelajaran
menjadi kurang kondusif, kurang menarik, dan siswa menjadi bosan. Di samping
itu, apabila dilihat dari aspek guru, berarti guru merasa bersalah karena belum
mampu menuntaskan kompetensi dasar yang telah direncanakan. Sebab siswa masih
mengalami kesulitan dalam menentukan pokok-pokok berita, menuangkan pokok-pokok
berita ke dalam teks berita, dan menyunting teks berita. Belum lagi adanya
perasaan takut untuk memulai sesuatu,
takut berbeda dengan maksud guru sehingga dapat mengendorkan minat belajar
serta kreativitas siswa dalam menulis teks berita. Bila hal ini berlanjut dapat
mengurangi keharmonisan hubungan guru dengan siswa yang dampaknya bisa
menurunkan kualitas pendidikan secara umum.
Kondisi yang kurang kondusif
tersebut tidak serta merta muncul begitu saja. Rendahnya kemampuan siswa kelas V
dalam menulis teks berita disebabkan oleh beberapa faktor. Guru yang kurang menguasai kompetensi materi pembelajaran dan cara penyajian bahan ajar yang cenderung
monoton, merupakan salah satu penyebabnya. Belum lagi kreativitas guru yang rendah
dalam memilih dan mengembangkan bahan ajar juga ikut mengurangi minat belajar siswa. Bahkan ketidakhadiran media pembelajaran yang bervariasi akan semakin menambah
kebosanan siswa.
Untuk
menyikapi hal tersebut perlu kiranya ditemukan solusi pemecahannya dalam rangka perbaikan pembelajaran yang inovatif
dan kreatif yaitu, suatu pembelajaran yang dapat dilakukan dengan mengembangkan
bahan ajar, media pembelajaran, maupun pemilihan model pembelajaran yang
inovatif. Dengan adanya pemilihan bahan ajar, media pembelajaran, dan model pembelajaran akan dapat memotivasi
minat, gairah, dan kompetensi siswa. Berdasarkan jenis masalah dan faktor
penyebab munculnya masalah di atas, Model Pembelajaran Examples non Examples dipandang sebagai bentuk tindakan yang relevan
untuk dapat mengatasi masalah pembelajaran di atas. Model Pembelajaran Examples non Examples telah menawarkan
contoh gambar sebagai model pembelajaran yang dapat menggiatkan minat siswa
untuk menulis teks berita melalui diskusi kelompok. Model pembelajaran ini
memang sesuai dengan jiwa kurikulum sekarang yang menuntut siswa lebih aktif
dan kreatif.
Penggunaan
Model Examples non Examples
diharapkan bisa memotivasi siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia dan Ilmu
Pengetahuan Alam. Terlebih dengan adanya sarana gambar sebagai media
pembelajaran diharapkan bisa menjembatani siswa dalam menuangkan ide-idenya.
1.2
Rumusan Masalah dan Pemecahannya
Berdasarkan
uraian dalam latar belakang di atas, masalah yang ingin dipecahkan dalam
penelitian ini adalah, Bagaimanakah Peningkatan
Kompetensi Menulis dalam mata pelajaran bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan
Alam dengan Model Examples non Examples
Siswa Kelas V SDN Pengadangan Tahun Pelajaran 2010/2011?
1.3
Tujuan Penelitian
Sesuai
dengan masalah yang dirumuskan di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kompetensi
menulis teks berita dan
Ilmu Pengetahuan Alam dengan Model
Examples non Examples siswa
kelas V SDN Pengadangan Tahun Pelajaran 2010/2011.
1.4
Manfaat Penelitian
Kegiatan
dan laporan hasil penelitian ini diharapkan memberi manfaat sebagai berikut:
a. Bagi Siswa
1)
Untuk meningkatkan
kemampuan menulis teks berita sehingga mereka dapat menghasilkan teks berita
yang singkat, padat, dan jelas.
2)
Untuk
meningkatkan prestasi siswa secara umum.
b. Bagi Guru
1)
Untuk
memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya khususnya untuk meningkatkan kualitas praktik pembelajaran menulis teks berita agar
menjadi lebih efektif.
2)
Untuk
menjadikan guru bisa berkembang lebih profesional.
3)
Untuk
menjadikan guru lebih percaya diri.
4)
Memberi
kesempatan kepada guru untuk mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan sendiri
dengan memilih dan menerapkan model pembelajaran yang sesuai.
c. Bagi
Sekolah
Hasil penelitian ini dapat
memberikan manfaat yang positif bagi sekolah dalam rangka menciptakan kegiatan
pembelajaran yang bervariasi dan menciptakan suasana belajar yang
kondusif. Harapannya dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.
Comments
Post a Comment