Van de Walle membuat deskripsi aktivitas yang lebih sederhana dibandingkan dengan deskripsi yang dibuat Crowley. Menurut Van de Walle aktivitas pembelajaran untuk masing-masing tiga tahap pertama adalah:
1.
Aktivitas tahap 0 (Visualisasi)
Aktivitas siswa
pada tahap ini antara lain:
a.
Melibatkan penggunaan model fisik yang dapat digunakan
untuk memanipulasi.
b.
Melibatkan berbagai contoh bangun-bangun yang
bervariasi dan berbeda sehingga sifat yang tidak relevan dapat diabaikan.
c.
Melibatkan kegiatan memilih, mengidentifikasi dan
mendeskripsikan berbagai bangun, dan
d. Menyediakan kesempatan untuk membentuk, membuat, menggambar, menyusun atau menggunting bangun.
2.
Aktivitas tahap 1 (Analisis)
Aktivitas siswa
pada tahap ini antara lain:
a.
Menggunakan model-model pada tahap 0, terutama
model-model yang dapat digunakan untuk mendeskripsikan berbagai sifat bangun.
b.
Mulai lebih menfokuskan pada sifat-sifat dari pada
sekedar identifikasi.
c.
Mengklasifikasi bangun berdasar sifat-sifatnya
berdasarkan nama bangun tersebut.
d.
Menggunakan pemecahan masalah yang melibatkan
sifat-sifat bangun.
3.
Aktivitas tahap 2 (Deduksi Informal)
Aktivitas siswa
pada tahap ini antara lain:
a.
Melanjutkan pengklasifikasian model dengan fokus pada
pendefinisian sifat, membuat daftar sifat dan mendiskusikan sifat yang perlu
dan cukup untuk kondisi suatu bangun atau konsep.
b.
Memuat penggunaan bahasa yang bersifat deduktif
informal, misalnya semua, suatu, dan jika – maka, serta mengamati validitas
konversi suatu relasi.
c. Menggunakan model dan gambar sebagai sarana untuk berpikir dan mulai mencari generalisasi atau contoh kontra.
Pembelajaran geometri hanya akan efektif apabila pembelajarannya sesuai dengan struktur kemampuan berpikir siswa. Menurut Crowley hasil belajar dapat diperoleh melalui lima fase yang sekaligus sebagai tujuan pembelajaran, yaitu:
Fase 1 : Informasi (information)
Pada awal fase ini, guru dan siswa menggunakan tanya jawab dan kegiatan
tentang obyek-obyek yang dipelajari pada tahap berpikir yang bersangkutan. Guru menyampaikan konsep-konsep awal tentang
materi yang akan dipelajari. Guru mengajukan informasi baru dalam setiap
pertanyaan yang dirancang secermat mungkin agar siswa dapat menyatakan kaitan
konsep-konsep awal dengan materi yang akan dipelajari. Guru mengajukan
pertanyaan kepada siswa sambil melakukan observasi. Tujuan kegiatan ini adalah
:
a.
Guru mempelajari pengetahuan awal yang dipunyai siswa
mengenai topik yang di bahas.
b. Guru mempelajari petunjuk yang muncul dalam rangka menentukan pembelajaran selanjutnya yang akan diambil.
Fase 2 : Orientasi Langsung (directed orientation)
Siswa menggali topik yang dipelajari melalui alat-alat yang dengan cermat
disiapkan guru. Guru mengarahkan siswa untuk meneliti karakteristik khusus dari
objek-objek yang dipelajari. Kegiatan mengarahkan
merupakan rangkaian tugas singkat untuk memperoleh respon-respon khusus siswa.
Misalnya, guru meminta siswa mengamati gambar yang ditunjukkan berupa
macam-macam bangun ruang sisi lengkung. Siswa diminta
mengelompokkan bangun kerucut, setelah itu menjiplak dan menggambarkan
macam-macam bangun kerucut dengan berbagai ukuran yang ditentukan sendiri pada
kertas dengan mengunakan media alat tulis. Kemudian menempelkan pada buku
masing-masing.
Aktivitas belajar ini bertujuan untuk memotivasi siswa agar aktif mengeksplorasi objek-objek (sifat-sifat bangun yang dipelajari) melalui kegiatan seperti mengukur, melipat, menentukan panjang sisi untuk menemukan hubungan sifat-sifat dari bentuk bangun-bangun tersebut. Fase ini juga bertujuan untuk mengarahkan dan membimbing eksplorasi siswa sehingga menemukan konsep-konsep khusus dari bangun-bangun geometri.
Fase 3 : Penjelasan (explication)
Berdasarkan pengalaman sebelumnya, siswa menyatakan pandangan
yang muncul mengenai struktur yang diobservasi. Pada fase ini, siswa diberi motivasi untuk mengemukakan pengalamannya
tentang struktur bangun yang diamati dengan menggunakan bahasanya sendiri. Pada
fase pembalajaran ini, guru membawa objek-objek (ide-ide geometri,
hubungan-hubungan, pola-pola dan sebagainya) ke tahap pemahaman melalui diskusi
antar siswa dalam menggunakan ketepatan bahasa dengan menyatakan sifat-sifat
yang dimiliki oleh bangun-bangun yang dipelajari.
Di samping itu, untuk membantu siswa menggunakan bahasa yang tepat dan akurat, guru memberi bantuan seminimal mungkin. Hal tersebut berlangsung sampai sistem hubungan pada tahap berpikir ini mulai tampak nyata.
Fase 4 : Orientasi Bebas (free orientation)
Pada tahap ini, guru memberikan
tugas yang dapat dilengkapi siswa dalam cara yang berbeda dan membuat siswa
menjadi lebih cakap dengan pengetahuan geometri yang sudah diketahui sebelumnya.
Siswa menghadapi tugas-tugas yang lebih komplek berupa tugas yang
memerlukan banyak langkah, tugas-tugas yang dilengkapi dengan banyak cara, dan
tugas-tugas open ended. Mereka memperoleh pengalaman dalam menemukan cara
mereka sendiri, maupun dalam menyelesaikan
tugas-tugas, sehingga siswa akan semakin jelas melihat
hubungan-hubungan antar sifat-sifat suatu bangun. Jadi siswa ditantang untuk
mengelaborasi sintesis dari penggunaan konsep-konsep dan relasi-relasi yang
telah dipahami sebelumnya.
Fase pembelajaran ini bertujuan agar siswa memperoleh pengalaman menyelesaikan masalah dan menggunakan strategi-strateginya sendiri. Peran guru adalah memilih materi dan masalah-masalah yang sesuai untuk mendapatkan pembelajaran yang meningkatkan perolehan berbagai performansi siswa.
Fase 5 : Integrasi (integration)
Pada fase ini, guru merancang pembelajaran agar siswa membuat ringkasan tentang kegiatan yang sudah dipelajari (pengamatan-pengamatan, membuat sintesis dari konsep-konsep dan hubungan-hubungan baru). Tujuan kegiatan belajar pada fase ini adalah menginterpretasikan pengetahuan dari apa yang telah diamati dan didiskusikan. Peran guru adalah membantu pengiterpretasian pengetahuan siswa dengan meminta siswa membuat refleksi dan mengklarifikasi pengetahuan geometri siswa, serta menguatkan tekanan pada penggunaan struktur matematika.
Maksud dari tahap ini bukan meneliti suatu ide baru, tetapi mencoba untuk mengintegrasikan apa yang telah diteliti dan didiskusikan kedalam jaringan yang logis sedemikian sehingga mudah dideskripsikan dan diterapkan. Peran guru adalah mendorong siswa untuk merefleksikan dan mengkonsolidasikan pengetahuan geometri mereka, meningkatkan penekanan penggunaan struktur matematika.
Comments
Post a Comment