Istilah portofolio (portfolio) pertama kali
digunakan oleh kalangan fotografer dan artis. Melalui portofolio, para fotografer
dapat melihat prospektif pekerjaan mereka kepada pelanggan dengan menunjukkan
koleksi pekerjaan yang dimilikinya. Dalam dunia kesehatan misalnya, portofolio
dapat dilihat dari kartu menuju kesehatan ( KMS ) yang digunakan untuk memantau
perkembangan pertumbuhan bayi dari umur 0 tahun sampai usia tertentu. Dalam
dunia pendidikan, portofolio juga dapat
digunakan untuk melihat perkembangan peserta didik dari waktu ke waktu
berdasarkan kumpulan hasil karya sebagai bukti dari hasil suatu kegiatan.
Portofolio juga dapat dipandang sebagai suatu proses sosial pedadogis. yaitu
sebagai collection of learning experience yang terdapat dalam pikiran peserta
didik, baik yang berwujud pengetahuan (cognitive), keterampilan (psychomotor)
maupun sikap dan nilai (affective). Artinya portofolio bukan hanya berupa benda
nyata, melainkan mencakup “segala kegiatan bathiniah” yang terjadi pada diri
siswa
Dalam bidang bahasa, portofolio
dapat merupakan suatu adjective yang sering disandang dengan konsep lain,
seperti : pembelajaran dan penilaian, karena itu timbul istilah
portofolio-based instruction dan portofolio-based assessment.
Menurut para ahli, portofolio
memilki beberapa pengertian. Ada yang memandang sebagai benda, ada yang
memandang sebagai metoda. Portofolio sebagai suatu wujud benda fisik, atau
kumpulan suatu hasil pekerjaan seseorang ( peserta didik ) yang disimpan dalam
suatu bundel. Misalnya, bundelan hasil kerja siswa mulai dari tes awal,
tugas-tugas, catatan anekdot, piagam penghargaan, keterampilan tugas
terstruktur, sampai kepada tes akhir. Portofolio ini merupakan kumpulan karya
terpilih dari seorang siswa atau kelompok siswa.
Istilah karya terpilih menunjukkan
bahwa tidak semua karya siswa dapat dimasukkan kedalam portofolio tersebut.
Karya yang diambil adalah karya terbaik, karya yang paling penting dari
pekerjaan siswa, yang bermakna bagi siswa, sesuai dengan tujuan pembelajaran
atau kompetensi yang telah dirumuskan dalam tujuan pembelajaran.
Pendekatan penilaian portofolio
berbeda dengan pendekatan penilaian yang lain. Pendekatan portofolio adalah
suatu pendekatan penilaian yang bertujuan mengukur sejauh mana kemampuan peserta
didik dalam mengkonstruksi dan merefleksi suatu pekerjaan/tugas atau karya
melalui pengumpulan (collection) bahan-bahan yang relevan dengan tujuan dan
keinginan yang dikonstruksi oleh peserta didik, sehingga hasil terkonstruksi
tersebut dapat dinilai dan dikomentari oleh guru dalam periode tertentu. Jadi,
penilaian portofolio merupakan suatu pendekatan dalam kinerja peserta didik
atau digunakan untuk menilai kinerja.
Kelebihan pendekatan portofolio
adalah memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk lebih banyak terlibat,
siswa sendiri dapat dengan mudah mengontrol sejauh mana kemampuan yang telah
diperolehnya. Jadi, peserta didik akan mampu melakukan self assessment.
Keterampilan menemukan kelebihan dan kekurangannya sendiri, serta kemampuan untuk
menggunakan kelebihan tersebut dalam aksi mengatasi kelemahannya merupakan
modal dasar dalam proses pembelajaran.
Popham (1994) menjelaskan bahwa “ penilaian portofolio merupakan penilaian
secara berkesinambungan dengan metoda pengumpulan informasi atau secara
sistematis atas hasil pekerjaan peserta didik dalam kurun waktu tertentu “. Dalam
sistem penilaian portofolio, guru membuat file untuk masing-masing peserta
didik, berisi kumpulan sistematis atau hasil prestasi belajar mereka selama
mengikuti proses belajar pendidikan.
Didalam file portofolio, guru
mengumpulkan bukti fisik dan catatan prestasi siswa, serta hasil ulangan, hasil tugas mandiri, serta
hasil praktikum. Selain prestasi akademik, isi file juga dapat dielaborasi
dengan lembar catatan prestasi non akademik, yaitu rekaman profile yang meliputi
aspek kerajinan, kerapian, ketertiban, kejujuran, kemampuan kerja sama,
solidaritas, toleransi, kedisiplinan, prestasi olah raga, kesenian, kepramukaan
dan lain-lain.
Comments
Post a Comment